Friday, October 3, 2014

Karburator, Sang Paru-Paru Mesin

Technorati Tags: ,,

Semakin banyak (dibatasi kapasitas mesin) dan berkualitas campuran bensin dan udara yang disedot mesin, semakin besar pula tenaga yang dihasilkan. Lantaran tugas itu diemban karburator, ia pun memegang peranan penting terhadap performa mesin. Makanya, tak sedikit offroader yang mengganti karburator bawaan dengan tipe lain yang dianggap lebih baik. juga muncul beberapa trik yang biasa digunakan untuk mengoptimalkan kinerja karburator. Tapi, sebelum mulai mengulik perangkat yang sering diibaratkan ‘paru-paru’ mesin itu, lebih baik pahami dulu cara kerjanya.

Prinsip Kerja

Meski Banyak jip dan SUV yang sudah menggunakan sistem injeksi elektronik, namun karburator masih tetap mendominasi sistem pasokan kabut gas pada kebanyakan mesin jip. Dari Toyota FJ, Jeep CJ, Landy Series, sampai Suzuki Jimny dan VES (Kecuali Vitara EPI).

Tugas Sistem injeksi dan karburator sama saja, yakni memasok kabut gas dengan takaran yang tepat untuk diledakkan di ruang bakar. Bedanya, sistem injeksi menggunakan nosel yang menyemprotkan bensin bertekanan tinggi (dalam takaran tepat) langsung ke intake manifold, sehingga menjadi gas atau kabut bensin. sedangkan karburator memanfaatkan hukum Bernoulli untuk mencampur langsung bensin dengan udara di dalam venturi, baru gas itu disalurkan ke intake manifold kemudian disedot keruang bakar.

Kalau dipikir-pikir, memang tugas karburator cukup sederhana. Pertama, ia harus mengukur aliran udara (melalui venturi), lalu menakar jumlah bensin yang tepat sesuai aliran udara itu, kemudian mencampur keduanya secara merata, sehingga menjadi gas/kabut yang homogen.

Meski sederhana, namun perlu juga diingat, mesin jip kerap berada dalam kondisi yang tidak ideal, seperti meloibas tanjakan panjang, atau kemiringan ekstrem. Selain itu, putaran mesin juga naik turun tak beraturan, dan karburator harus mampu menakar jumlah bensin yang sesuai untuk itu. Baik itu saat langsam, berakselerasi, crawling, sampai RPM tinggi. Sungguh mekanisme yang rumit

 

 

Agar lebih mudah dipahami, silahkan simak diagram berikut :

  • AIR – Udara tersedot akibat gerakan piston yang menimbulkan tekanan negatif di venturi. Udara mengalir pun melalui venturi
  • AIR CLEANER – Saringan Udara, tuasnya menyaring kotoran dari udara, sebelum masuk ke venturi
  • CHOKE VALVE – Klep atau katup choke, saat posisinya menutup, aliran udara dipangkas, sehingga komposisi campuran udara dengan bensin menjadi kaya (lebih banyak bensinnya). sering digunakan saat mesin dingin.
  • GAS – Bensin mengalir dari tangki, disedot oleh pompa bensin atau membran. Bensin ini menuju penampungan atau float chamber, sering juga disebut mangkuk carburator.
  • FLOAT VALVE – Katup yang membatasi aliran bensin dari tangki/pompa bensin ke mangkuk karburator. bentuknya mirip jarum, dan bergerak naik untuk menutup lubang, atau turun untuk mengalirkan bensin. Mekanismenya diatur pelampung (float). Kalau jarum sudah jelek atau setelan pelampung keliru, aliran bensin tetap mengucur, memenuhi mangkuk. Gejala inilah yang oleh mekanik sering disebut banjir.
  • FLOAT ARM – Bagian dari mekanisme katup pelampung atau float valve.
  • FLOAT – Atau pelampung. Saat cadangan bensin di ruang pelampung berkurang, otomatis pelampung akan turun. Mekanisme ini akan membuka katup (float valve) yang mengucurkan bensin dari pompa bensin. 
  • FLOAT CHAMBER – Ruang pelampung atau sering disebut mangkuk karburator. Konstruksinya memang mirip mangkuk, tugasnya sebagai penampung bensin yang akan disemprotkan ke venturi.
  • JET – Atau lebih akrab disebut spuyer. Pada kenyataannya, tiap pembuat karburator mengaplikasi sistem spuyer yang berbeda. Di sini, gambarannya disederhanakan. Spuyer inilah yang menakar berapa banyak bensin yang mengucur ke venturi. Makanya, banyak yang mengganti spuyer dengan ukuran yang lebih besar, dengan harapan menambah debit bensin dan tenaga. Tapi hasilnya tak selalu sesuai harapan.
  • THROTTLE VALVE – Katup utam yang mengatur aliran udara di venturi.

Sejarah Karburator

Karburator Diciptakan Oleh Donat Banki, seorang engineer asal Hungaria pada 1893. Namun karen kinerjanya belum seusai harapan, lantas disempurnakan oleh Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris.

Pada Tahun 1893, Frederick dan saudaranya membangun mesin dua silinder yang menggunakan desain karburator barunya, dan sukses melakukan tur 1.600 km. Kejadian itu menjadi titik tolak desain karburator modern.

Kata Karburator berasal dari bahasa Perancis, carbure, yang berarti menggabungkan/mencampur dengan karbon. Istilah ini untuk menunjukan proses menambah kandungan karbon pada bahan bakar yang kala itu berarti menambah tenaga.